Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
merupakan kegiatan yang ditujukan kepada balita dalam bentuk kudapan yang
bertujuan untuk memenuhi dan meningkatkan status gizi anak terutama bagi anak
yang mengalami kurang gizi atau stunting. Maka dari itu PMT dibuat dengan memperhatikan komposisinya yang mengandung
energi dan protein serta menggunakan bahan-bahan yang mudah diperoleh oleh
masyarakat dengan biaya yang terjangkau.
Pentingnya kompetensi pengolahan PMT
bagi kader kesehatan khususnya di Kelurahan Meteseh dengan angka stunting yang cukup tinggi telah
mendorong kami, Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK
Ormawa) Lembaga Pers Mahasiswa Publica Health Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Diponegoro (FKM UNDIP), untuk mengadakan program pelatihan pengolahan
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Kelurahan Meteseh, Semarang.
Program pelatihan ini mengusung tema
“Pengolahan dan Pentingnya PMT yang dilaksanakan selama 4 hari dengan 4
pembicara ahli yang berbeda setiap harinya. Pelatihan tersebut dilaksanakan
mulai dari tanggal 5-14 Agustus 2024 di Balai RW 20 Kelurahan Meteseh.
Pelatihan dilaksanakan dengan pemberian materi yang kemudian dilanjutkan dengan
demonstrasi. Pada saat demonstrasi, para
kader dibagi menjadi 4 kelompok, dengan tujuan semua kader yang mengikuti
pelatihan dapat melakukan praktik secara merata. Alat dan bahan yang dibutuhkan
selama sesi demonstrasi itu sendiri telah disediakan oleh tim PPK Ormawa.
Beberapa pembicara kompeten dan ahli
dalam bidangnya membawakan materi dan mengawasi praktik pengolahan PMT yang
dilakukan oleh kader kesehatan. Materi PMT pada hari pertama dibawakan oleh
dosen dari Prodi Gizi Fakultas Kedokteran Undip, Rachma Purwanti, S.KM.,
M.Gizi. Kemudian pada hari kedua dibawakan oleh Alfi Fairuz Asna, S.Gz., M.P.H.
Selanjutnya pada hari ketiga materi dibawakan oleh Mukti Setiawan S.Kep, Ners
yang merupakan Kepala Puskesmas Kecamatan Rowosari dan pada hari terakhir diisi
oleh Naintina Lisnawati S.K.M., M.Gizi.
Selain itu, setelah kader kesehatan
mendapatkan pelatihan pengolahan PMT, terdapat penerjunan door to door ke rumah orang tua yang memiliki anak stunting di Kelurahan Meteseh dengan
jumlah 14 anak. Penerjunan dilakukan untuk mengevaluasi kompetensi kader
kesehatan dalam mempraktikkan materi dan demonstrasi yang telah diberikan.
Penerjunan hanya dilakukan oleh kader kesehatan di RW yang memiliki anak stunting, yaitu pada RW 2, 4, 5, 6, 9,
dan 16. Penerjunan dilaksanakan selama 4 hari yaitu terhitung sejak tanggal
10-13 Agustus 2024. Selain itu, orang tua juga aktif menyebarluaskan
pelaksanaan penerjunan melalui unggahan story
di media sosial.
Kami juga memperluas sasaran program
kami dengan melakukan sosialisasi kepada remaja dan calon pengantin yang ada di
Kelurahan Meteseh mengenai “Persiapan Catin dan Remaja dalam Upaya Menuju Zero Stunting” di Balai RW 20 Kelurahan
Meteseh. Sosialisasi ini berlangsung selama satu hari pada tanggal 31 Agustus
2024 dan berjalan sukses dilihat dari keaktifan peserta. Tim PPK Ormawa
membagikan TTD (Tablet Tambah Darah) kepada peserta perempuan dengan tujuan untuk
mencegah anemia saat masa menstruasi dan masa pertumbuhan.
“Harapan kami, program pelatihan PMT
ini bermanfaat bagi kader kesehatan, orang tua, anak stunting, remaja, dan calon pengantin untuk mewujudkan zero
stunting di Kelurahan Meteseh. Selain penanganan kami juga melakukan pencegahan
sejak dini” Tutur Putri Waluyo selaku tim PPK Ormawa LPM PH.
Dengan dilaksanakannya program ini, harapannya
dapat meningkatkan kemampuan kader kesehatan dan masyarakat khususnya orang tua
yang memiliki anak stunting dalam
pengolahan dan penakaran PMT yang bergizi sebagai sarana pemberian ide menu
sehat. Selain itu, terbentuknya perilaku
sehat dari remaja dan calon pengantin untuk mencegah terjadinya stunting pada anak.