Stunting: Bagaimana Bahayanya Bagi Anak?

Meteseh Cegah Stunting
0

 

Sumber: Diskominfo


Stunting merupakan sebuah akibat dari kekurangan gizi terutama pada saat 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan). Menurut World Health Organization (WHO), stunting merupakan suatu kondisi dimana nilai Z-score tinggi badan menurut umur (TB/U) berdasarkan standar pertumbuhan mencapai kurang dari -2 standar deviasi (SD). Stunting ini memiliki dampak yang buruk bagi pertumbuhan anak. Apabila tidak ditangani, stunting akan berpengaruh pada  tingkat kecerdasan anak dan status kesehatan pada saat dewasa nanti akibat kekurangan gizi pada 1000 HPK bersifat permanen dan sulit untuk diperbaiki. 

Menurut World Health Organization, stunting dapat menyebabkan perkembangan kognitif atau kecerdasan, motorik, dan verbal berkembang secara tidak optimal. Perkembangan kognitif adalah suatu kemampuan untuk anak berfikir lebih kompleks serta melakukan penalaran dan pemecehan masalah. Dengan pengetahuan kognitif maka anak akan lebih mudah dalam menguasai pengetahuan umum yang lebih luas.

Selain itu, stunting memiliki dampak jangka panjang yaitu postur tubuh yang tidak optimal saat dewasa, menurunnya metabolisme tubuh,  tidak maksimalnya produktivitas dan kapasitas kerja, menurunnya kapasitas belajar dan performa saat masa sekolah, serta kekebalan tubuh yang menurun. Menurunnya kekebalan tubuh dapat berakibat pada mudah sakit dan tingginya timbul risiko degeneratif, seperti diabetes, obesitas, jantung, penyakit pembuluh darah, stroke dan lain sebagainya.

Stunting merupakan masalah kesehatan yang dapat mempengaruhi organ-organ pada tubuh, salah satunya otak. Otak merupakan syaraf yang berkaitan erat dengan respon pada anak-anak untuk melihat, berpikir, mendengar, serta melakukan gerakan-gerakan. Oleh karena itu dengan adanya kerusakan otak akan berakibat pada turunnya prestasi belajar di sekolah. Dengan dampak-dampak tersebut,  stunting dapat menjadi salah satu penyebab tingginya angka kematian serta kesakitan di Indonesia.

Melihat dampak stunting bagi anak yang begitu serius, diperlukan upaya untuk mencegah dan menanggulanginya. Upaya pencegahan dan penanggulangan stunting tentunya harus dilakukan sedini mungkin. Upaya kecil yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah dengan penuhi nutrisi anak dengan makan-makanan yang bergizi, cek kesehatan rutin dan pola hidup sehat bagi ibu hamil, dan masih banyak lagi. Mari bersama-sama mengupayakan kesehatan bagi anak bangsa kita, Cegah Stunting Itu Penting!


Referensi

Yadika A, Berawi K, Nasution S. 2019. Pengaruh Stunting terhadap Perkembangan Kognitif dan Prestasi Belajar. Lampung: Universitas Lampung.

https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Warta-Kesmas-Edisi-02-2018_1136.pdf

PREVALENSI, FAKTOR RISIKO, DAN DAMPAK STUNTING PADA ANAK USIA SEKOLAH. (n.d.).

Pratiwi, R., Sari, R. S., & Ratnasari, F. (2021). Article DAMPAK STATUS GIZI PENDEK (STUNTING) TERHADAP PRESTASI BELAJAR: A LITERATURE REVIEW. https://stikes-nhm.e-journal.id/NU/index

Daracantika, A. (n.d.). Systematic Literature Review: Pengaruh Negatif Stunting terhadap Perkembangan Kognitif Anak.

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)